Kritik Epistemologi Feminis: Upaya De-Westernisasi Ilmu Pengetahuan dalam Perkembangan Konsep Feminisme di Korea Selatan

Authors

  • Kiara Citra Rasaski Program Magister Ilmu Filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia
  • Saras Dewi Departemen Ilmu Filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54371/jiip.v6i3.1430

Abstract

Modernisasi dan westerinasi yang terjadi secara masif di pada masa awal Korea menyababkan Korea mengalami kemiskinan reproduksi ilmu pengetahuan serta ilmu pengetahuan yang terkolonisasi, khususnya dalam konteks feminisme. Konsep feminisme, keadilan, dan kesetaraan atas hak-hak perempuan di Korea belum menjadi diskursus aktif hingga tahun 1993. Prinsip Konfusianisme yang menjadi akar dari nilai dan tradisi Korea dianggap mengopresi dan melimitasi ruang gerak perempuan, sehingga aktivisme perempuan di Korea dimulai untuk menuntut hak-hak dasarnya. Menggunakan metode kritik epistemologi feminis, penelitian ini dilakukan untuk menelaah pengaruh pemikiran barat terhadap konseptualisasi dan praktik konsep Feminisme dalam masyarakat Konfusianisme Korea dan juga perkembangannya pada era kontemporer. Didukung dengan teori stand point oleh Sandra Harding, peneliti menemukan bahwa diperlukannya upaya de-westernisasi dalam ilmu pengetahuan agar dapat menemukan “warna asli” dari perempuan Korea itu sendiri. Peneliti juga menemukan bahwa diperlukannya dekonstruksi dan rekonspetualisasi ilmu pengetahuan agar feminisme barat dan nilai Konfusius dapat berjalan beriringan secara harmonis.

Published

2023-03-03

How to Cite

Rasaski, K. C., & Dewi, S. (2023). Kritik Epistemologi Feminis: Upaya De-Westernisasi Ilmu Pengetahuan dalam Perkembangan Konsep Feminisme di Korea Selatan. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(3), 1923-1935. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i3.1430