Pola Komunikasi Antarpribadi dalam Membangun Budaya Antikorupsi pada Keluarga Pegawai Beacukai
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v7i5.4227Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi antarpribadi dalam membangun budaya antikorupsi pada keluarga pegawai beacukai di Kota Medan, menganalisis bentuk pesan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh keluarga pegawai beacukai, dan menganalisis apa saja hambatan komunikasi antarpribadi dalam membangun budaya antikorupsi pada keluarga pegawai beacukai di Kota Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi antarpribadi oleh Joseph A. Devito. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak lima pegawai beacukai dengan kriteria yaitu pegawai beacukai yang sudah menikah, bertempat tinggal di Kota Medan, dan pernah mendapatkan penghargaan sebagai officer of the month atau officer of the year dengan indikator antikoruptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi partisipasi pasif. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya pola komunikasi antarpribadi dalam membangun budaya antikorupsi pada keluarga pegawai beacukai di Kota Medan yaitu dengan melakukan pola komunikasi kesetaraan (equality pattern). Bentuk pesan komunikasi antarpribadi yang digunakan dalam membangun budaya antikorupsi pada keluarga pegawai beacukai yaitu bentuk pesan informatif dan persuasif. Hambatan komunikasi antarpribadi dalam membangun budaya antikorupsi pada keluarga pegawai beacukai yaitu semantic noise atau hambatan semantik karena adanya perbedaan persepsi. Pasangan suami istri dalam penelitian ini sepakat mengatakan bahwasannya komunikasi antarpribadi di dalam sebuah keluarga berperan sangat penting dalam membangun budaya antikorupsi.