Membentuk Generasi Pemimpin Toleran: Peran Sekolah dalam Menanamkan Nilai Toleransi pada Siswa Sekolah Dasar

Abstract

Pendidikan karakter harus diterapkan sejak usia sekolah dasar berusia 6-12 tahun, tahapan operasional konkrit dimana masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan dalam menentukan keberhasilan untuk menyesuaikan diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan yang bervariasi untuk pertumbuhan dan perkembangan moral. Namun pada kenyataannya selama ini system pendidikan di sekolah dasar lebih menitikberatkan pada penguasaan pengetahuan, sementara aspek karakter, moral seolah-olah terlupakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran sekolah dalam menanamkan nilai toleransi pada siswa sekolah dasar, dengan fokus pada upaya guru serta persepsi siswa terhadap penguatan karakter toleransi di SDN Kedungringin I untuk membentuk generasi pemimpin yang toleran. Melalui wawancara terstruktur dengan guru dan siswa, penelitian ini mengungkapkan strategi konkret yang diterapkan oleh guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung, serta persepsi siswa tentang pentingnya menghargai perbedaan agama, pendapat, dan latar belakang budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sudah ada upaya yang dilakukan, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti kurangnya partisipasi orang tua dalam mendukung nilai-nilai keberagaman agama di kelas. Sebagai saran, penelitian ini menyarankan adanya kerja sama yang lebih erat antara sekolah dan orang tua, serta evaluasi dan pemantauan terus-menerus terhadap efektivitas program penguatan karakter toleransi.