Kegiatan Diagnosis Komunitas dalam Upaya Penurunan Jumlah Kasus Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Teluknaga
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v7i9.5819Abstract
Penatalaksanaan gizi buruk harus dilakukan secara community-based dan berfokus pada tindakan Preventif. Berdasarkan data Puskesmas Teluknaga, pada bulan Agustus 2023 hingga Februari 2024 jumlah pasien usia 0-59 bulan dengan status gizi buruk didapatkan sebanyak 9 kasus gizi buruk. Kondisi ini harus ditangani dengan cara diagnosis komunitas dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Teluknaga. Diagnosis komunitas menggunakan Paradigma Blum untuk menentukan penyebab masalah. Penentuan prioritas menggunakan non-scoring Delphi dan identifikasi akar penyebab masalah dengan diagram fishbone. Intervensi berupa penyuluhan gizi buruk. Pengumpulan data melalui pengisian mini survey, pre-test, dan post-test. Pemantauan dilakukan dengan plan-do-check-action (PDCA) cycle. Berdasarkan prioritas masalah, lifestyle merupakan penyebab masalah. Hasil intervensi menunjukkan post-test pada masyarakat didapatkan peningkatan dari 16 (59,3%) peserta menjadi 22 (81,5%) peserta yang mendapat nilai ?70. Pada hasil post-test terhadap kader, didapatkan peningkatan dari 8 (26,7%) peserta menjadi 25 (83,3%) peserta yang mendapat nilai ?80. Peningkatan pengetahuan kader dan masyarakat mengenai gizi buruk dan pencegahan dari gizi buruk telah tercapai. Hal ini diharapkan akan menurunkan kejadian gizi buruk di masa depan dengan meningkatnya tindakan pencegahan.