Bahasa dan Kekuasaan dalam Indonesia Kontemporer: Sebuah Analisis dalam Perspektif Strukturalisme Pierre Bourdieu
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v5i5.598Abstract
Dalam diskursus kekuasaan dan politik nasional, ada hal yang menarik untuk di diskusikan secara kritis. Salah satunya adalah menuculnya term-term baru yang cukup menggelitik. Istilah-istilah seperti kadrun, cebong, kampret, chaplin, dan lain-lain. Hal itu tak pelak merupakan teks-teks yang diasosiasikan pada entitas tertentu. Tulisan ini akan melihat kehadiran istlah-istilah itu dalam sudut pandang struturalime Pierre Bourdieu. Hasil kajian mendapatkan bahwa istilah-istilah tersebut diasosiasikan pada kelompok tertentu, istilah-istilah itu merupakan modal sosial untuk membangun struktur imajiner yang berafiliasi pada kelompok tertentu, dan istilah tersebut mencetuskan polarisasi pada struktur masyarakat terutama berkenaan perebutan kekuasan puncak di negeri ini.