Pengembangan Sosial Emosional Siswa SD dengan Perspektif Konstruktivisme Sosial Oleh Lev Vygotsky
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v7i11.6193Abstract
Artikel ini membahas perkembangan sosial dan emosional anak-anak sekolah dasar melalui sudut pandang konstruktivisme sosial Lev Vygotsky. Perkembangan sosial emosional sangat penting bagi efektivitas pembelajaran dan interaksi siswa. Vygotsky menyoroti bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial, di mana siswa belajar tidak hanya dari para profesor tetapi juga dari teman sekelas dan lingkungan mereka. Dengan menggunakan prinsip Zona Perkembangan Proksimal (ZPD), anak-anak dapat mencapai kemampuan yang lebih besar dengan bantuan orang lain, sehingga membentuk keterampilan sosial dan emosional. Studi ini menyoroti berbagai praktik pendidikan dasar, termasuk pembelajaran kolaboratif, diskusi kelompok, dan kegiatan sosial, dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, empati, dan manajemen konflik siswa. Temuan studi menunjukkan bahwa pendekatan konstruktivisme sosial dapat meningkatkan kepercayaan diri dan koneksi siswa. Artikel ini menawarkan panduan bagi para pendidik dalam membangun lingkungan belajar yang mendukung perkembangan sosial emosional siswa. Tujuan dari esai ini adalah untuk memahami perkembangan sosial dan emosional anak-anak melalui sudut pandang konstruktivisme sosial dalam gagasan Lev Vygotsky. Hasil analisis menunjukkan bahwa teori konstruktivisme sosial dapat memfokuskan perkembangan sosial emosional siswa. Lev Vygotsky, seorang filsuf dan psikolog Rusia, mengajukan teori tersebut. Vygotsky juga mengajukan konsep zona perkembangan proksimal, yang menunjukkan tingkat perkembangan potensial anak-anak di bawah pengawasan orang dewasa.