Analisis Pemanfaatan Media Sosial Bandcamp sebagai Sarana Interaksi Virtual Band Indie
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i1.6531Abstract
Musik, sebagai produk budaya yang dinamis, terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan manusia. Awalnya bersifat sakral, musik kini berfungsi sebagai hiburan dan ekspresi diri, terutama dalam skena musik indie. Skena ini mendukung interaksi independen antara musisi, penikmat, dan ekosistem musik. Dimulai di Indonesia pada 1980-an, musik indie tumbuh dari idealisme kebebasan dari dominasi industri musik arus utama. Digitalisasi kini menjadi pendorong utama perkembangan musik indie, memungkinkan musisi memanfaatkan internet dan media sosial, seperti Bandcamp, untuk produksi, pemasaran, dan interaksi langsung dengan pendengar. Platform ini menyediakan fitur listening party yang memungkinkan umpan balik langsung, mendukung keberlanjutan musisi independen. Digitalisasi juga membuat musik lebih mudah diakses, berkontribusi signifikan pada ekonomi musik, dan mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap budaya musik yang terus berkembang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan etnografi virtual, melibatkan pengguna fitur listening party di Bandcamp dan acara “SDR-37 Sonic Archive Fleuro Listening Party.” Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil menunjukkan adanya interaksi virtual berupa komunikasi sosial asosiatif yang positif, serta elemen aktivisme digital yang menjadi dasar aktivasi listening party oleh band indie.