Eksplorasi Literasi Sains Berdasarkan Perbedaan Gender pada Materi Besaran dan Pengukuran Kelas X SMA

Abstract

Kemampuan literasi sains siswa Indonesia pada hasil penilaian PISA tahun 2009, 2012, 2015, 2018, dan 2021 masih tergolong sangat rendah. Salah satu materi fisika yang memiliki hasil kemampuan literasi sains rendah yaitu materi besaran dan pengukuran. Materi besaran dan pengukuran fisika merupakan salah satu materi fisika yang berpotensi mengalami miskonsepsi. Berdasarkan hasil PISA 2018, dari keseluruhan negara PISA terdapat perbedaan gender yang signifikan dalam kemampuan bidang sains. Perbedaan gender tersebut mempengaruhi aktivitas belajar dan aktivitas sosial siswa sehingga menjadi salah satu penyebab rendahnya literasi sains di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi sains siswa yang ditinjau dari perbedaan gender pada materi besaran dan pengukuran di kelas X SMA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Kemampuan literasi sains diukur menggunakan tes berupa 13 soal pilihan ganda dengan nilai reliabilitas sebesar 0,879 pada pokok bahasan besaran dan pengukuran yang disusun berdasarkan ATP fase E kelas X Kurikulum Merdeka yang disesuaikan dengan tiga aspek literasi sains PISA 2015 yaitu aspek kompetensi saintifik, pengetahuan saintifik, dan konteks sains. Sumber data dari penelitian ini yaitu siswa kelas X-9 dan X-11 SMAN 1 Bululawang berjumlah 66 siswa yang telah mempelajari materi Besaran dan Pengukuran sebelumnya. Data penelitian kuantitatif didapatkan dari skor hasil tes kemampuan literasi sains siswa. Berdasarkan hasil analisis data uji Mann-Whitney dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada setiap aspek literasi sains maupun secara keseluruhan kemampuan literasi sains siswa berdasarkan perbedaan gender.