Pengaruh Tren Makanan dan Fomo terhadap Minat Generasi Z dalam Mengkonsumsi Makanan Tradisonal (Mie Gomak) pada Universitas Negeri Medan
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i1.6611Abstract
Trend makanan dan fenomena fomo menjadi tantangan tersendiri dalam kuliner tradisonal mie gomak. Makanan ini bisa saja dilupakan dan tidak lagi ada peminatnya, dari hal ini bukan hanya nilai budaya saja yang bisa hilang. Dan juga mie gomak hanya di temui di warung warung kecil dan tidak banyak yang menjual olahan mie tersebut, maka dari itu kami melakukan penelitan tentang pengaruh trend makanan dan fomo pada minat generasi z, terutama dalam mengkonsumsi makanan tradisional. Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan metode pengumpulan data menggunakan kuisioner tertutup, dengan subjeck penelitian sebanyak 50, penelitian ini dilakuakn di fakultas teknik Universitas Negeri Medan, tepatnya pada jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Hasil yang kami dapati dari 50 responden, 58% responden mengatakan bahwa tren memengaruhi selera mereka, temuan studi menunjukkan bahwa tren kuliner memiliki dampak besar pada minat Generasi Z. Namun, sebanyak 78% merasa tidak perlu ikut membeli makanan yang sedang viral, yang menunjukkan bahwa hal itu tidak memiliki dampak yang nyata. Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa minat Generasi Z terhadap makanan tradisional lebih dibentuk oleh tren kuliner daripada FOMO. Oleh karena itu, untuk membuat makanan tradisional seperti mie gomak lebih menarik bagi Generasi Z, diperlukan iklan yang inovatif dan berbasis tren.