Sejarah Perlawanan Pasukan Gajah Putih Menghadapi Agresi Militer Belanda II di Kenegerian Simandolak (1948-1949)
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i1.7006Abstract
Penelitian ini mengkaji sejarah perlawanan Pasukan Gajah Putih menghadapi Agresi Militer Belanda II di Simandolak Territory (1948-1949). Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu secara kronologis. Pasukan Gajah Putih, yang dibentuk oleh tokoh masyarakat Simandolak, merupakan pasukan spontan dengan taktik gerilya yang efektif dalam melawan serangan Belanda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran Belanda di Simandolak Territory dipicu oleh strategi mereka untuk memperluas pengaruh di Sumatra setelah kegagalan diplomasi melalui Perjanjian Linggarjati. Pasukan Gajah Putih memanfaatkan pengetahuan lokal terhadap medan, solidaritas masyarakat, dan keberanian untuk menghadapi pasukan Belanda yang lebih unggul dalam persenjataan. Melalui berbagai pertempuran, mereka berhasil menghambat pergerakan Belanda dan mempertahankan wilayah mereka hingga tahap akhir agresi.Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika awal kedatangan Belanda, strategi perlawanan Pasukan Gajah Putih, serta hasil akhir perjuangan mereka. Temuan ini menambah wawasan tentang peran masyarakat lokal dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan memperkaya literatur sejarah lokal, khususnya di Riau. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi studi lanjutan mengenai sejarah perjuangan lokal selama masa agresi militer.