Tantangan Pelaksanaan Asesmen Diagnostik dalam Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi di SMAN 2 Fatuleu Barat

Abstract

Memahami kebutuhan belajar siswa sangat penting untuk pembelajaran yang efektif, dan asesmen diagnostik memainkan peran krusial dalam mengidentifikasi kelebihan serta area yang perlu ditingkatkan oleh siswa. Asesmen diagnostik mendukung penerapan pembelajaran berdiferensiasi, sehingga strategi pembelajaran dapat disesuaikan dengan beragam kebutuhan siswa. Penelitian ini, berjudul "Tantangan Pelaksanaan Asesmen Diagnostik Dalam Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi di SMAN 2 Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang," menganalisis bagaimana asesmen diagnostik diterapkan di SMAN 2 Fatuleu Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen, melibatkan dua guru penggerak sebagai informan utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun asesmen diagnostik telah dilaksanakan di sekolah, penerapannya belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip dasar asesmen akibat beberapa tantangan. Tantangan tersebut mencakup keterbatasan keterampilan guru dalam merancang dan menganalisis asesmen, kendala waktu, serta kurangnya variasi metode asesmen. Selain itu, siswa cenderung tidak memberikan jawaban yang jujur, sehingga memengaruhi akurasi hasil asesmen. Minimnya dukungan manajemen sekolah juga melemahkan kolaborasi antara guru dan orang tua, yang berdampak pada efektivitas asesmen diagnostik. Penelitian ini juga mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan dalam pelaksanaan asesmen diagnostik. Selain itu, penelitian ini menawarkan strategi untuk meningkatkan kualitas implementasi asesmen, guna mengoptimalkan pembelajaran berdiferensiasi di SMAN 2 Fatuleu Barat agar lebih sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.