Manajemen Sumber Daya Kelautan dalam Implementasi Blue Economy: Peluang dan Tantangan di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i4.7567Abstract
Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi besar dalam penerapan Blue Economy untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya laut. Namun, implementasi konsep ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti rendahnya kualitas produk olahan hasil laut, ketidakseimbangan penerapan prinsip Blue Economy di wilayah pesisir, keterbatasan pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan sumber daya kelautan, serta permasalahan keselamatan pelayaran dan eksploitasi sumber daya yang tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review, dengan mengkaji berbagai sumber ilmiah yang diterbitkan antara tahun 2021 hingga 2025, termasuk jurnal akademik, laporan kebijakan, serta publikasi dari organisasi internasional yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun beberapa prinsip Blue Economy telah diterapkan di berbagai wilayah pesisir Indonesia, masih terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaannya, seperti keterbatasan teknologi, kurangnya edukasi bagi masyarakat pesisir, serta lemahnya regulasi dalam keselamatan pelayaran. Studi ini juga menyoroti pentingnya investasi dalam teknologi digital seperti Big Data, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan efisiensi pemantauan dan pengelolaan sumber daya laut. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan sistem ekonomi kelautan yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi sumber daya lautnya secara optimal tanpa mengorbankan keseimbangan ekosistem.