Edukasi Teologis Darah sebagai Simbolisasi Penebusan dan Kekudusan (Studi Imamat 17:11)
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i4.7755Abstract
Masalah yang akan dibahas adalah simbolisme darah, khususnya sebagai representasi penebusan dosa dan kekudusan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang relevansi simbolisme darah dalam kehidupan spiritual saat ini. Dalam berbagai ritual, darah yang dicurahkan sebagai persembahan diyakini memiliki nilai teologis. Dalam darah itu mengandung simbol perjanjian antara Tuhan dan umat-Nya. Analisa terhadap praktik seperti itu akan memberikan wawasan tentang pemahaman bangsa Israel kuno terhadap dosa, penebusan, dan cara mencapai kekudusan melalui pemenuhan hukum Allah. Metode yang digunakan kualitatif dimana sumber data diperoleh dari berbagai literatur pilihan. Dari analisis data diketahui bahwa darah diproduksi tidak hanya sebagai simbol penebusan, tetapi juga sebagai representasi kekudusan yang menuntut respon dari umat. Darah dalam konteks ini dianggap sebagai simbol kehidupan yang suci dan merupakan media rekonsiliasi antara Tuhan dan manusia. Melalui hukum tentang darah, orang Israel diajarkan bahwa hidup berasal dari Tuhan dan harus dikembalikan kepada-Nya melalui ritual pengorbanan. Darah berfungsi sebagai sarana untuk menghapus dosa dan memelihara hubungan suci antara bangsa Israel dan Tuhan.