Analisis Operational Readiness Strategi Pertahanan Ranjau di Choke Point dalam Pengamanan Wilayah Ibu Kota Negara

Abstract

Ibu Kota Negara (IKN) merupakan pusat pemerintahan yang memiliki nilai strategis tinggi, sehingga membutuhkan sistem pertahanan yang optimal. Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pengamanan IKN adalah pertahanan berbasis ranjau di choke points, yaitu titik penyekatan yang menjadi jalur utama pergerakan musuh. Namun, implementasi strategi ini masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan sistem deteksi, regulasi hukum internasional, serta kesiapan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan operasional (operational readiness) strategi pertahanan ranjau di choke points dalam rangka pengamanan IKN. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam dengan perwira TNI, akademisi, analis keamanan, dan teknisi alutsista. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ranjau laut efektif dalam menghambat infiltrasi musuh, tetapi masih memerlukan dukungan sistem pemantauan bawah laut yang lebih canggih. Sementara itu, ranjau darat memiliki potensi sebagai elemen pertahanan strategis, tetapi penggunaannya harus memperhatikan regulasi internasional dan dampak terhadap warga sipil. Selain itu, strategi pertahanan ranjau belum sepenuhnya terintegrasi dalam doktrin pertahanan nasional, sehingga diperlukan revisi kebijakan dan peningkatan koordinasi antarinstansi. Dari sisi teknologi, ranjau yang digunakan masih berbasis sistem konvensional dan perlu ditingkatkan dengan teknologi berbasis AI serta sensor canggih agar lebih efektif dalam menghadapi ancaman modern. Oleh karena itu, strategi pertahanan ranjau harus dikembangkan secara lebih komprehensif dengan memperhatikan aspek kesiapan operasional, kebijakan, dan inovasi teknologi guna memastikan keamanan IKN secara optimal.