Strategi Keberlanjutan Kawasan Ekowisata Mangrove PIK Berdasarkan Pendekatan Triple Bottom Line
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i6.8167Abstract
Pendekatan triple bottom line menjabarkan bahwa demi mendukung keberlanjutan suatu destinasi, kegiatan operasional destinasi harus dapat menyeimbangkan ketiga aspek, yakni profit, people, dan planet, yang tentunya bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Dengan demikian, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mencari tahu bagaimana strategi keberlanjutan yang sesuai untuk diterapkan oleh Kawasan Ekowisata Mangrove PIK, salah satu destinasi ekowisata di DKI Jakarta, demi mendukung keberlanjutannya dalam industri pariwisata. Demi menghasilkan hasil penelitian yang komprehensif dan konkrit, peneliti memanfaatkan metodologi penelitian campuran dalam penelitian ini. Peneliti melakukan serangkaian wawancara, observasi dan dokumentasi untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Penelitian ini memanfaatkan analisis SWOT, matriks IFE dan EFE, diagram kuadran analisis SWOT, matriks SWOT, dan analisis QSPM dalam menganalisis data. Berdasarkan hasil penelitian, saat ini kekuatan terbesar dari kawasan adalah kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan secara berkala dan sumber pendanaan yang tetap. Sementara itu, pendanaan terbatas dan proses pencairan dana yang lambat menjadi kelemahan terbesar dari kawasan saat ini. Setelah menganalisis data, didapatkan hasil bahwa strategi W-O merupakan bentuk strategi keberlanjutan yang tepat untuk kondisi keberlanjutan kawasan. Di antara beberapa rumusan strategi alternatif W-O, didapatkan hasil bahwa strategi memperbanyak dan menyebarkan penempatan tempat sampah dengan strategis (ST5) merupakan strategi yang dapat diprioritaskan untuk diterapkan oleh pihak pengelola saat ini.