Peran Budaya Lokal dalam Pembentukan Perilaku Beragama Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Ambarawa Pringsewu (Studi Kasus pada Siswa SMAN 1 Ambarawa Pringsewu)
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i6.8293Abstract
Pendekatan ini bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam bagaimana nilai-nilai budaya lokal, seperti Memayu Hayuning Bawana, Unggah-Ungguh, Piil Pesenggiri, Sakai Sambayan, dan Serumpun Sebalai, diterapkan dalam lingkungan sekolah serta bagaimana nilai-nilai tersebut berkontribusi dalam membentuk karakter religius peserta didik. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yang kemudian dianalisis secara kualitatif untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai integrasi budaya lokal dalam pembelajaran agama dan kehidupan sehari-hari di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya lokal berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan melalui berbagai praktik, seperti keteladanan guru, pembiasaan perilaku sopan dan gotong royong, serta kegiatan keagamaan berbasis kebersamaan. Dengan demikian, analisis deskriptif kualitatif dalam penelitian ini memberikan gambaran nyata mengenai efektivitas budaya lokal dalam membentuk perilaku beragama peserta didik serta mengidentifikasi strategi yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kesadaran religius dalam lingkungan sekolah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya lokal berkontribusi dalam pembentukan perilaku beragama peserta didik melalui berbagai strategi, seperti integrasi dalam pembelajaran agama, keteladanan guru, pembiasaan perilaku sopan (Unggah-ungguh), penguatan kegiatan keagamaan, serta praktik gotong royong (Sakai Sambayan) dan kebersamaan (Serumpun Sebalai) dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan budaya lokal dalam pendidikan agama terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran religius, etika sosial, dan kedisiplinan ibadah peserta didik.