Rinosinusitis Kronik dengan Polip Nasal pada Penderita Asma: Laporan Kasus
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i6.8406Abstract
Secara global, prevalensi gabungan global chronic rhinosinusitis (CRS) dan chronic rhinosinusitis with nasal polyp (CRSwNP) ditemukan masing-masing sebesar 8,71% dan 0,65%. Sebuah studi di Eropa, Polandia melaporkan prevalensi CRSwNP sebesar 52,0 per 10.000 penduduk (0,52%), Sebuah studi di Rumah Sakit Umum Saiful Anwar menemukan 54,5% pasien CRS memerlukan intervensi bedah. Disregulasi imun, kegagalan epitel barrier, dan peradangan mukosa kronis merupakan komponen multifaktorial dari penyakit ini. Salah satu faktor risiko berupa asma. Hubungan antara CRSwNP dan asma mencerminkan konsep “unified airway disease” yang menunjukkan bahwa saluran napas atas dan bawah merupakan satu kesatuan fungsional. Pentingnya identifikasi faktor risiko dan gejala sedini mungkin dan memberikan perawatan secara komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Dilaporkan sebuah kasus pada perempuan berusia 32 tahun penderita asma yang memiliki keluhan kedua hidung tersumbat disertai pilek berwarna putih kental yang tidak berbau sejak 5 tahun lalu yang memberat 1 bulan terakhir. Endoskopi hidung didapatkan kavum nasi sempit, konka inferior edema dan berwarna pucat, terlihat polip nasal dari meatus medius. Dari hasil pemeriksaan CT-scan sinus paranasal didapatkan kesan deviasi septum nasi, pansinusitis bilateral, polip nasal bilateral, dan hipertropi konka inferior. Pasien diberikan tatalaksana cuci hidung NaCl 0.9%, kortikosterioid intranasal serta antihistamin oral. Setelah 3 bulan pengobatan, pasien sudah tidak ada keluhan dan dari endoskopi hidung sudah tidak didapatkan polip nasal.