Penerapan Kaizen 5S pada Praktik Otomotif di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i7.8453Abstract
Penerapan metodologi 5S dalam praktik Siswa otomotif sangat penting karena manfaatnya yang signifikan dalam meningkatkan lingkungan belajar dan pengembangan keterampilan praktis. Kaizen 5S, yang terdiri atas: (1). Seiri/Sortir (Ringkas): Memilah barang yang digunaakan dan tidak digunakan di tempat praktek. (2). Seiton/Menata (Rapi): Menata peralatan agar mudah dicari dan digunakan. (3) Seiso/Shine (Resik): Membersihkan area kerja secara rutin. (4) Seiketsu/Standarisasi (Rawat): Menstandarkan prosedur kebersihan dan kerapian. (5) Shitsuke/Sustain (Rajin): Menumbuhkan kebiasaan kerja yang baik dan berkelanjutan. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan sejauh mana penerapan 5S dilakukan dalam praktik otomotif di SMK Negeri 2 Surabaya. Populasi dan sampel dalam penelitian ini terdiri dari 67 siswa yang merupakan seluruh siswa kelas XI TKR yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan praktik di bengkel. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Kaizen 5S di SMK Negeri 2 Surabaya telah berjalan cukup baik. Unsur Seiri dan Seiton menunjukkan tingkat keberhasilan tertinggi (>85%), yang mencerminkan pengelolaan alat dan tata letak yang efisien. Namun, unsur Shitsuke masih tergolong cukup (70%), menandakan bahwa budaya disiplin dan kemandirian siswa dalam praktik perlu ditingkatkan. Secara keseluruhan, pendekatan Kaizen 5S memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi ruang praktik, kebersihan lingkungan kerja, dan keteraturan proses pembelajaran otomotif.