Public Private Partnership Dalam Pengelolaan Sampah Di Tempat Pemrosesan Akhir Mrican Kabupaten Ponorogo
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i7.8621Abstract
Pengelolaan sampah merupakan tantangan signifikan dalam pembangunan berkelanjutan, khususnya di wilayah padat penduduk seperti Kabupaten Ponorogo. Keterbatasan infrastruktur, sumber daya manusia, dan kapasitas tempat pembuangan akhir (TPA) menjadi hambatan utama dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi skema Public Private Partnership (PPP) antara Pemerintah Kabupaten Ponorogo dan pihak swasta di TPA Mrican, menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Kerangka teori yang digunakan adalah konsep hollow state dari Provan dan Milward, yang menekankan tiga dimensi utama: mekanisme kerja sama, struktur kelembagaan, dan insentif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kerja sama telah terbentuk secara formal melalui MoU dan kerangka regulatif daerah, pelaksanaannya masih menghadapi kendala teknis dan koordinatif. Evaluasi terhadap pembiayaan, struktur aktor, dan pemberian insentif tipping fee menunjukkan bahwa integrasi lintas sektor belum optimal. Namun, model PPP ini tetap potensial untuk dikembangkan lebih lanjut dengan memperkuat evaluasi partisipatif, pelatihan SDM, dan inovasi teknologi. Penelitian ini memberikan rekomendasi kebijakan untuk memperkuat efektivitas dan keberlanjutan kerja sama pengelolaan sampah berbasis PPP di tingkat daerah.