Pendidikan di Daerah Kepulauan: Pembelajaran dari Kecamatan Lolong Guba Kabupaten Buru
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i9.9592Abstract
Penelitian kualitatif studi kasus ini mengkaji tantangan pendidikan di daerah kepulauan melalui analisis Kecamatan Lolong Guba, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, diskusi kelompok terarah, dan studi dokumentasi dengan 45 informan dan 120 responden survei, penelitian mengidentifikasi enam tema utama: tantangan geografis dan aksesibilitas, krisis sumber daya manusia, keterbatasan sumber belajar, rendahnya partisipasi masyarakat dan aspirasi pendidikan, inovasi adaptif, dan dampak pandemi COVID-19. Temuan menunjukkan 73% sekolah hanya dapat diakses transportasi laut, 82% mengalami kekurangan guru, dan hanya 41% memiliki akses listrik stabil. Meski terbatas, muncul adaptasi kreatif termasuk pembelajaran multikelas (68% sekolah) dan integrasi kearifan lokal (52% guru). Penelitian berkontribusi pada kerangka analisis sistemik pendidikan kepulauan dan memberikan rekomendasi kebijakan tingkat nasional, regional, dan lokal, meliputi reformulasi formula DAU, mobile learning center, dan kemitraan pendidikan komunitas untuk pengembangan pendidikan kepulauan berkelanjutan.