Kesulitan Membaca Huruf Konsonan bagi Peserta Didik Kelas I MI: Studi Kasus pada MI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab peserta didik mengalami kesulitan membaca huruf konsonan, untuk mengetahui dampak yang dirasakan peserta didik ketika kesulitan membaca huruf konsonan, serta menganalisis strategi yang cocok untuk digunakan pendidik dalam sebuah pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dari penelitian ini terdiri dari 1 guru kelas I MI, dan 9 sampel peserta didik kelas 1 MI Ma'arif gunung Raya yang terlibat dalam kasus, yang terdiri dari 5 laki-laki dan 4 perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipatif nonaktif, wawancara wawacara semi terstruktuk, dan dokumentasi berupa catatan-catatan penting, gambar, video, dan rekaman audio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik belum mampu mengenal huruf konsonan, terutama dalam membedakan huruf yang bentuknya identik seperti huruf "b dan p kecil", huruf “m dan n kecil”, huruf l kecil dan I kapital”, huruf “f, p, dan v”, huruf “m dan w”, dan “huruf p dan q kecil”. ”. Selanjutnya belum mampu membaca gabungan huruf vokal dan konsonan pada saat membaca atau menggabungkan bunyi huruf vokal (a, i, u, e, o) dengan bunyi huruf konsonan (b, c, d, f dst).  Kemudian kesulitan membaca kombinasi konsonan seperti “ng”, “ny”, dan “sy”. Penyebab kesulitan membaca huruf konsonan ini terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Selain itu, peserta didik yang terlibat kasus kesulitan membaca konsonan ini akan mengalami beberapa dampak negatif seperti tidak percaya diri, takut, prestasi menurun, serta sulit untuk memahami mata pelajaran yang lainnya. Strategi yag dilakukan guru untuk mengatasi masalah tersebut diantaranya yaitu menambahkan media pembelajaran pada saat pembelajaran, memberikan perlakuan khusus, dan guru dapat bekerja sama dengan orang tua siswa.