Kepemimpinan & Kejuangan Perang Rusia-Ukraina: Pelajaran bagi TNI Angkatan Laut
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i11.9639Abstract
Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022, menandai kembalinya konflik konvensional intensitas tinggi antarnegara secara signifikan, yang menawarkan pelajaran penting bagi militer modern. Studi ini bertujuan untuk menganalisis aspek kepemimpinan dan semangat juang (kejuangan) yang kontras yang ditunjukkan oleh Rusia dan Ukraina, serta untuk mendapatkan manfaat strategis bagi TNI Angkatan Laut (TNI AL). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, memanfaatkan studi kepustakaan dari publikasi militer yang kredibel, laporan strategis, dan jurnal ilmiah. Hasil penelitian mengungkapkan adanya dikotomi fundamental: kepemimpinan Rusia di bawah Vladimir Putin menerapkan model otoriter terpusat yang efektif untuk konsolidasi kekuatan secara cepat namun kaku dan rentan terhadap salah perhitungan. Semangat juangnya merupakan hasil rekayasa negara dari atas ke bawah (top-down) yang rentan terhadap disonansi kognitif. Sebaliknya, kepemimpinan Ukraina di bawah Volodymyr Zelenskyy menunjukkan model transformasional dan terdesentralisasi yang berhasil menggalang moral nasional dan dukungan internasional. Semangat juangnya bersifat organik, berakar pada legitimasi moral perang defensif demi eksistensi bangsa. Studi ini menyimpulkan bahwa kepemimpinan adaptif, komando terdesentralisasi, dan tujuan moral yang tulus adalah faktor penentu dalam peperangan kontemporer. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi TNI Angkatan Laut mengenai pengembangan doktrin kepemimpinan, implementasi sistem pertahanan rakyat semesta (Sishankamrata) di domain maritim, dan penanaman semangat juang yang otentik.







