Tuturan Kelolo pada Etnik Lamaholot di Pulau Adonara, Flores Timur

Authors

  • Simon Sabon Ola FakultasKeguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusa Cendana Kupang, NTT, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54371/jiip.v6i2.1664

Abstract

Artikel ini secara khusus mengkaji tentang bentuk, fungsi dan makna tuturan kelolo pada etnik Lamaholot di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur. Kajian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan pengumpulan data melalui pengamatan dan wawancara mendalam. Berdasarkan Teori Linguistik Kebudayaan yang difokuskan pada bentuk, fungsi dan makna, diperoleh hasil kajian sebagai berikut: (1) terdapat empat bentuk kebahasaan kelolo menurut jenisnya masing-masing, (2) kelolo mempunyai 3 fungsi Nyakni: untuk membuktikan kebenaran, menata perilaku masyarakat sesuai dengan norma, dan rekonsiliasi, dan (3) makna kelolo mencakup: permohonan, peradilan, dan ketidakberdayaan. Bentuk, fungsi, dan makna kelolo tersebut mencerminkan ketidakberdayaan seseorang atau sekelompok orang pada etnik Lamaholot di dalam menyatakan kebenaran secara hakiki yang mereka sebut dengan istilah koda. Berdasarkan koda itulah orang Lamaholot mengucapkan kelolo.

Published

2023-02-02

How to Cite

Ola, S. S. (2023). Tuturan Kelolo pada Etnik Lamaholot di Pulau Adonara, Flores Timur. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(2), 1132-1138. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i2.1664