Kepribadian Pemuka Agama dalam Bentuk Kepemimpinan yang Melayani di Kota Labuan Bajo
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v6i4.1893Abstract
Penelitian ini meneliti tentang kepribadian yang diukur menggunakan big five personality membentuk servant leadership pemuka agama di kota Labuan Bajo. Berdasarkan total penduduk kategori sebaran agama yang beragam menyimpulkan bahwa servant leadership menumbuhkan karakter anggota yang lebih cakap untuk mampu melayani diri sendiri. Penelitian ini menguji kepribadian servant leadership terkhususnya pada pemuka agama dengan mengambil sampel di kota Labuan bajo, menggunakan 105 sampel jemaat gereja Bukit Salmon dan gereja Labuan Bajo dianalisa secara kuantitatif dengan menguji validitas dan reliabilitas alat ukur. Pengujian normalitas secara simultan dan parsial disimpulkan data normal, dilanjutkan pengujian linier hasil tidak linier, dilanjutkan pengujian hipotesis hasil menunjukan kepribadian big five personality pemuka agama tidak membentuk servant leadership. Dapat dijelaskan karena Servant leadership memiliki gejala yang selaras dengan agreeableness. Orang yang openness to experience atau imagination lebih kearah terbuka dan tidak terlibat dalam hubungan interpersonal. Conscientiousness dan extraversion memiliki kontribusi yang sangat sedikit dan kurang berarti dalam membentuk servant leadership dan neurotism tidak membentuk servant leadership. Memasukan variabel moderator seperti organizational outcomes atau organizational stewardship dalam menguji kepribadian dalam membentuk servant leadership, Bisa juga dilakukan pengujian pada self determination, moral cognitive, development, dan cognitive complexity dalam membentuk servant leadership.