Metode Dakwah dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Al-Azhar)
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v7i1.3336Abstract
Dakwah merupakan posisi tertinggi dalam proses perkembangan Islam. Islam adalah agama kebenaran, oleh karena itu ajaran Islam harus disebarluaskan, dan menyebarkan kebenaran adalah tanggung jawab seluruh umat Islam. Sesuai dengan misinya sebagai Rahmatan Lil’alamin, Islam harus menunjukkan dirinya dengan cara yang damai agar orang lain tidak melihat keberadaan Islam sebagai ancaman bagi mereka melainkan membawa ketentraman dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji metode dakwah yang Allah sebutkan dalam Al-Quran surah Thaha ayat 43-44, Ali-Imran ayat 104, dan An-Nahl ayat 125 menurut pandangan tafsir al-Misbah dan tafsir al-Azhar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan komparatif karena dalam penelitian ini peneliti membandingkan pendapat ulama tafsir. Adapun objek komparasi adalah Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dan tafsir Al-Misbah karya Prof. Dr. H. Quraish Shihab. Hasil menunjukkan bahwa Persamaan kedua mufassir yaitu adanya tiga metode dakwah dalam ayat ini yaitu hikmah, mau`izhah hasanah dan jidal. Sedangkan perbedaan kedua mufassir adalah pada adanya pembagian mad`u dakwah sesuai dengan metode dakwah. Jadi, dalam ayat ini ada tiga metode dakwah yang Allah sampaikan dan juga karakteristik mad`u yang dijelaskan mufasir sesuai dengan metode yang digunakan.