Implementasi Kurikulum Khusus di Sekolah Dasar

Abstract

Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah tim Inovasi, kepala sekolah, para guru, dan siswa-siswa kelas awal. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan tiga tahapan yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Berdasarkan hasil kajian, diperoleh informasi bahwa implementasi kurikulum khusus pada 3 SD merupakan kebijakan kemendibudristek tentang perlunya akselerasi pembelajaran untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran literasi dan numerasi siswa kelas awal tingkat sekolah dasar. Tim Inovasi yang bekerja di daerah mengenalkan kurikulum khusus pada beberapa sekolah dampingan, termasuk 3 sekolah di atas. Pada bagian perencanaan, para guru di kelas awal dipersiapkan melalui pelatihan Kelompok Kerja Guru (KKG) agar memahami proses penyiapan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, media, metode, dan penilaian pembelajaran. Bagian yang penting dalam proses perencanaan adalah penyederhanaan kompetensi yang disesuiakan dengan level kemampuan siswa pada literasi dan numerasi. Pada bagian pelaksanaan, selain menggunakan perangkat pembelajaran yang disediakan, Pelaksanaan pembelajaran difokuskan pada: a) membaca interaksi, b) membaca lima huruf (balima), c) membaca terbimbing, d) membaca mandiri, e) jurnal membaca, f) menulis tematik, dan g) kegiatan numerasi. Pada bagian evaluasi pembelajaran, dilakukan penilaian dalam bentuk tes dan nontes. Tes berupa membaca dan berhitung untuk mengetahui level literasi dan numerasi siswa, sedangkan nontes dilakukan melalui pengamatan dan rubrik penilaian literasi dan numerasi siswa.