Dampak Sosial dan Ekonomi Pariwisata dari Konflik Rempang
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v7i3.3947Abstract
Batam merupakan salah satu kota yang mempunyai potesi besar dalam industri manufaktur dan pariwisata. Hal ini karena kota Batam berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia. Pada akhir tahun 2023 terjadi konflik di pulau Rempang yang menjadi tantangan dalam pengembangan industri manufaktur dan pariwisata kota Batam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak sosial dan ekonomi pariwisata yang muncul akibat dari konflik yang terjadi di pulau Rempang. Metode penelitian menggunakan data primer yang bersumber dari wawancara dan data sekunder yang bersumber dari artikel yang terkait dengan topik penelitian. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa konflik di pulau Rempang memberikan dampak negatif terhadap kehidupan sosial masyarakat serta berdampak negatif terhadap kegiatan ekonomi pariwisata. Hasil penelitian diharapkan dapat berkontribusi kepada pihak terkait sebagai data sekunder untuk pengambilan kebijakan terkait konflik agraria sehingga dapat menghindari terjadinya konflik serupa dikemudian hari.