Konsep Pendidikan Intuisi Perspektif Imam Al-Ghazali
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v7i2.3965Abstract
Fokus pendidikan Indonesia selama ini lebih mengutamakan aspek kognitif siswa. Meskipun lembaga pendidikan dan pemerintah menginginkan aspek afektif dan spiritual juga. Padahal pendidikan Islam, bahkan dalam Islam, akal bukanlah satu-satunya pegangan bagi manusia. Sebab ada unsur lain dalam manusia; hati dan ruh. Pendidikan intuisi memberikan pemahaman bahwa semua unsur dalam diri manusia dapat optimal dengan mengoptimalkan hati dan ruh. Menurut al-Ghazali, itulah hakikat manusia. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan. Melalui metode analisis interpretasi dan analisis deskriptif terhadap berbagai karya al-Ghazali. Penelitian dilakukan dengan menguraikan pemikiran al-Ghazali terhadap pendidikan intuisi. Oleh karenanya rujukan utama penelitian ini adalah berbagai karya al-Ghazali. Langkah penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi data berupa karya-karya al-Ghazali. Kemudian mengklasifikasi melalui observasi terhadap data-data tersebut sesuai topik pembahasan. Setelah itu melakukan analisis data secara interpretatif dan deskriptif untuk menarik kesimpulan. Kesimpulan penelitian ini, diketahui bahwa pendidikan intuisi dapat meningkatkan kecerdasan majemuk manusia. Hal itu didasarkan pada hadist Nabi saw., bahwa jika hati seseorang baik, maka segala dalam dirinya juga baik. Diketahui juga kontribusi al-Ghazali dalam pendidikan intuisi sangat berpengaruh. Sebab ia bukan hanya penggagas konsep pendidikan ini, melainkan pelaku yang mengalami secara langsung bagaimana proses pendidikan intuisi itu berjalan.