Analisis Resepsi Budaya Tradisional pada Remaja dalam Iklan Tepung Beras Rose Brand
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v7i4.4299Abstract
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, termasuk budaya dalam bentuk jajanan tradisional. Setiap daerah di setiap pulau, kota, bahkan desa memiliki ciri makanan khas sebagai bentuk pembeda budaya setiap daerah. Maraknya konsumsi budaya makanan siap saji menjadikan jajanan tradisonal khas daerah ini terpinggirkan, atau jajanan tradisional lebih identik dengan orang tua. Remaja lebih menyukai makanan siap saji dengan budaya yang dibawanya yakni budaya moderen. Iklan tepung beras rose brand menyajikan tampilan baru dalam iklannya, yakni gambaran remaja sedang asyik memasak masakan tradisional sebagai bentuk rasa kecintaan terhadap budaya tradisional yang dimiliki. Kegiatan masak-memasak yang dilakukan oleh remaja ini menggambarkan beragamnya budaya yang dimiliki bangsa Indonesia, melalui masakan tradisional. Penelitian ini menggunakan teori encoding-decoding resepsi diklasifikasikan dalam 3 posisi yaitu dominant-hegemonic position, negotiated position, dan oppositional position Penelitian ini ingin melihat bagaimana khalayak atau audien aktif merespon pesan yang diterimanya. Hasil penelitian menunjukan informan menduduki posisi yang berbeda-beda pada sub pembahasan tertentu. Iklan ini mengajak remaja untuk kembali mencintai budayanya dengan mengkonsumsi makanan tradisional. Menurut para informan keluarga berperan penting dalam pengenalan budaya termasuk mengkonsumsi makanan tradisional. Mereka terbiasa atau mengenal makanan tradisional dari orang tua. Remaja memilih makanan yang mereka konsumsi karena faktor-faktor tertentu, mereka tetap mengkonsumsi makanan tradisional sebagai bentuk kebudayaan serta menurut mereka makanan tradisional tidak kalah dengan makanan pada jaman sekarang.