Makna Tradisi Sadranan Bagi Masyarakat di Dukuh Dungus dalam Prespektif Interaksi Simbolik Geogre Herbert Mead

Authors

  • Tika Puput Wulanjari Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia
  • Elly Esra Kudubun Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia
  • Royke Roberth Siahainenia Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54371/jiip.v7i6.4905

Abstract

Penulisan ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan berupaya menjelaskan tradisi sadranan dalam pandangan teori interaksionalisme simbolik milik George Herbert Mead. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif konstruktivisme. Dengan adanya penelitian dan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa Tradisi Sadranan yang dilakukan oleh warga Dukuh Dungus merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang yang terdahulu untuk mendoakan para leluhur atau keluarga yang sudah meninggal dengan berkunjung ke makam Dukuh setempat dan melakukan upacara makan bersama dengan membawa makanan-makanan simbolis yang khas, yang terdapat pesan atau harapan yang ditujukan untuk masyarakat yang ada disekitar tradisi tersebut, sehingga menjadi dorongan hati bagi masyarakat untuk mengikuti dan melaksanakan tradisi sadranan. Kesimpulan penelitian ini adalah tradisi sadranan berhubungan dengan teori interaksi simbolik George Herbert Mead. Hal ini dikarenakan memang adanya simbol-simbol dalam tradisi tersebut. Simbol tersebut mencerminkan makna tersendiri bagi masyarakat dan telah dipercayai secara turun temurun. Namun demikian, masyarakat tidak mempunyai keyakinan khusus dalam menjalankan tradisi sadranan. Masyarakat tetap mempercayai adanya Tuhan.

Published

2024-06-08

How to Cite

Wulanjari, T. P. ., Kudubun, E. E. ., & Siahainenia, R. R. . (2024). Makna Tradisi Sadranan Bagi Masyarakat di Dukuh Dungus dalam Prespektif Interaksi Simbolik Geogre Herbert Mead. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(6), 6076-6084. https://doi.org/10.54371/jiip.v7i6.4905