Hubungan Daya Tahan Aerobik, Anaerobik dan Kapasitas Vital Paru pada Hasil Breathing Apparatus Proficiency Test (Studi Ilmiah Pada Anggota BASARNAS)

Authors

  • Andriyana Husni Alim Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan Cimahi, Indonesia
  • Akhmad Sobarna Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan Cimahi, Indonesia
  • Rony Muhamad Rizal Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan Cimahi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54371/jiip.v7i7.5250

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan daya tahan aerobik, daya tahan anaerobik dan kapasitas vital paru secara terpisah dan bersama-sama pada hasil Breathing Apparatus Proficiency Test (BAPT). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan korelasional, digunakan untuk mencari hubungan antar variabel. Sampel dalam penelitian ini adalah personel BASARNAS yang bernama Basarnas Special Group (BSG) (n=10; 30,3±2,1 tahun). Hasil penelitian mewakili secara terpisah bahwa hubungan antar variabel daya tahan aerobik secara signifikan mempunyai hubungan yang kuat dengan BAPT (r=0.747; p<0.05) dan tidak searah (-) dengan BAPT. Sedangkan Daya tahan anaerob dan kapasitas vital paru tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan BAPT (p>0.05). Secara bersama-sama variabel daya tahan aerobik, daya tahan anerobik dan kapasitas vital paru mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel Breathing Apparatus Proficiency Test (BAPT) sebesar 70,7% (r=0,707; p<0,05) sedangkan 29,3% lainnya dijelaskan atau dipengaruhi oleh factor lain. Daya tahan aerobik berkorelasi negatif dengan BAPT, dengan koefisien ? sebesar -0,667 yang berarti jika terjadi perubahan daya tahan aerobik sebesar 1 poin maka akan diikuti penurunan BPAT sebesar 0,667. Namun sumbangan efektif daya tahan aerobik sebesar 49,8%. Daya tahan anaerobik berkorelasi negatif dengan BAPT, dengan koefisien ? sebesar -0,411 yang berarti jika terjadi perubahan daya tahan anaerobik sebesar 1 poin maka akan diikuti penurunan BPAT sebesar 0,411. Koefisien ? kapasitas vital paru sebesar 0,212 artinya apabila terjadi perubahan kapasitas vital paru sebesar 1 poin maka akan diikuti kenaikan BPAT sebesar 0,212. untuk sumbangan efektif daya tahan anaerobik sebesar 17,4% dan sumbangan efektif kapasitas vital paru sebesar 3,5%.

Published

2024-07-01

How to Cite

Alim, A. H. ., Sobarna, A. ., & Rizal, R. M. . (2024). Hubungan Daya Tahan Aerobik, Anaerobik dan Kapasitas Vital Paru pada Hasil Breathing Apparatus Proficiency Test (Studi Ilmiah Pada Anggota BASARNAS). JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(7), 6680-6689. https://doi.org/10.54371/jiip.v7i7.5250