Analisis Perbandingan Antara Metode Hisab dan Rukyat dalam Menentukan Awal Bulan Ramadhan di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v7i11.6203Abstract
Penentuan awal bulan Ramadhan di Indonesia merupakan isu yang sering memicu perdebatan di kalangan umat Islam, terutama antara dua metode yang dominan: hisab dan rukyat. Metode hisab menggunakan perhitungan astronomis untuk menentukan awal bulan, sedangkan rukyat mengandalkan pengamatan langsung terhadap hilal. Jurnal ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kedua metode tersebut, dengan mempertimbangkan aspek keakuratan, praktik, dan penerimaan masyarakat. Melalui pengumpulan data dan studi kasus, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai perbedaan ini dan implikasinya bagi umat Islam di Indonesia. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur, wawancara, dan observasi. Studi literatur dilakukan dengan mengkaji berbagai sumber akademis, buku, artikel, dan dokumen resmi dari organisasi keagamaan terkait metode hisab dan rukyat. Wawancara dilakukan dengan para ahli di bidang falak, tokoh agama, dan perwakilan dari organisasi keagamaan untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas mengenai isu ini. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa penetapan awal bulan Ramadhan di Indonesia tidak hanya melibatkan aspek teknis, tetapi juga sosial, budaya, dan pendidikan. Oleh karena itu, penting untuk terus melakukan penelitian dan dialog untuk mencapai kesepahaman yang lebih baik dalam penetapan awal bulan Ramadhan.