Analisis Kelayakan Aksesibilitas Disabilitas di Taman Wisata Candi Borobudur
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v7i12.6398Abstract
Ketersediaan aksesibilitas dalam pariwisata tidak hanya diperuntukan bagi wisatawan umum namun juga bagi wisatawan disabilitas. Candi Borobudur sebagai situs peninggalan budaya yang diminati wisatawan sebagai daya tarik wisata untuk dikunjungi, telah menyediakan aksesibilitas disabilitas. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah aksesibilitas yang disediakan telah layak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara terstruktur, observasi, dokumentasi dan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Taman Wisata Candi Borobudur telah menyediakan aksesibilitas disabilitas yang cukup memadai seperti jalur pedestrian, guiding block, toilet disabilitas, ramp dan lainnya, namun disesuaikan kembali dengan keadaan lingkungan yang ada di Taman Wisata Candi Borobudur. Penentuan kelayakan pada aksesibilitas disabilitas di Candi Borobudur tidak hanya melalui wawancara maupun observasi saja, melainkan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang merupakan wisatawan disabilitas yang pernah mengunjungi Candi Borobudur. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah Taman Wisata Candi Borobudur dinilai cukup layak namun masih harus terus dikembangkan sehingga pemenuhan aksesibilitas bagi wisatawan disabilitas dapat terpenuhi.Ketersediaan aksesibilitas dalam pariwisata tidak hanya diperuntukan bagi wisatawan umum namun juga bagi wisatawan disabilitas. Candi Borobudur sebagai situs peninggalan budaya yang diminati wisatawan sebagai daya tarik wisata untuk dikunjungi, telah menyediakan aksesibilitas disabilitas. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah aksesibilitas yang disediakan telah layak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara terstruktur, observasi, dokumentasi dan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Taman Wisata Candi Borobudur telah menyediakan aksesibilitas disabilitas yang cukup memadai seperti jalur pedestrian, guiding block, toilet disabilitas, ramp dan lainnya, namun disesuaikan kembali dengan keadaan lingkungan yang ada di Taman Wisata Candi Borobudur. Penentuan kelayakan pada aksesibilitas disabilitas di Candi Borobudur tidak hanya melalui wawancara maupun observasi saja, melainkan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang merupakan wisatawan disabilitas yang pernah mengunjungi Candi Borobudur. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah Taman Wisata Candi Borobudur dinilai cukup layak namun masih harus terus dikembangkan sehingga pemenuhan aksesibilitas bagi wisatawan disabilitas dapat terpenuhi.