Pandangan Filsafat Ki Hajar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan di Era Kurikulum Merdeka dalam Menghadapi Abad 21

Authors

  • Ulfa Auliah Dwiyanti H Universitas Negeri Makassar, Indonesia
  • Ismail Ismail Universitas Negeri Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54371/jiip.v8i1.6424

Abstract

Kurikulum Merdeka mencoba mengembalikan paradigma pendidikan Indonesia sesuai dengan Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menjunjung tinggi pemenuhan kebutuhan siswa sebagai tujuan utama dari Pendidikan. Pemenuhan kebutuhan siswa dengan cara mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa melalui system pamong dan among dilandasi oleh semboyan Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani. Tiga semboyan ini nantinya akan diimplementasikan dalam system Pamong dan Among dalam pembelajaran yang berbasis Student Centered sehingga nantinya tercipta keselarasan antara cipta, rasa karsa serta budi pekerti. Tantangan yang dapat mengganggu keseimbangan dalam pendidikan saat ini, yaitu disebabkan oleh masalah moral, informasi yang salah, dan pengaruh negatif teknologi, membuat siswa kurang siap menghadapi abad 21. Untuk mengatasi hal ini, kita perlu kembali ke prinsip-prinsip pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menekankan pada penemuan potensi diri dan dapat mengatasi tantangan abad 21 dengan kolaborasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam pendidikan yang lebih modern dan komprehensif, Indonesia sedang berupaya mewujudkan visi menciptakan generasi yang unggul dan siap menghadapi masa depan.

Published

2025-01-21

How to Cite

H, U. A. D. ., & Ismail, I. (2025). Pandangan Filsafat Ki Hajar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan di Era Kurikulum Merdeka dalam Menghadapi Abad 21. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 8(1), 1105-1112. https://doi.org/10.54371/jiip.v8i1.6424