Perikondritis dan Abses Auricula pada Pasien dengan Riwayat Tindik Telinga: Laporan Kasus
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i2.7055Abstract
Secara global, perikondritis pinna adalah penyakit langka. Sebuah studi di Bangladesh melaporkan bahwa angka kejadian perikondritis pada pasien THT sebesar 0.86%. Trauma akibat tindik telinga bagian atas transkartilaginosa merupakan etiologi terumum dari perikondritis. Pentingnya perhatian medis segera untuk mencegah komplikasi seperti kerusakan dan kelainan bentuk tulang rawan. Sebuah laporan kasus pada laki-laki 22 tahun yang mengeluhkan bengkak pada daun telinga kiri disertai rasa nyeri sejak 1 hari lalu. Terdapat riawayat tindik telinga kiri 5 hari sebelumnya. Pemeriksaan fisik telinga ditemukan adanya peradangan dan hiperemis pada pinna auricula sinistra, nyeri tarik pinna sinistra (+), abses auricula sinistra. Pemeriksaan laboratorium ditemukan leukositosis. Pasien didiagnosa mengalami perikondritis dan abses auricula sinistra. Pasien di rawat inap dan dilakukan tindakan insisi drainase serta pemeriksaan kultur pus. Dari hasil kultur pus didapatkan bakteri penyebab adalah Pseudomonas aeruginosa. Pada uji resistensi antibiotik, bakteri resisten terhadap antibiotik berupa amoxicillin-clavulanic acid, trimethoprim/ sulfamethoxazole, dan ceftriaxone. Beberapa antibiotik seperti imipenem, gentamisin, amitrasin, ciprofloxacin, fosfomycin, meropenem, dan levofloxacin tergolong sensitif terhadap bakteri penyebab keluhan pasien. Setelah 10 hari pasca operasi, jahitan dilepas, dan kondisi pasien menunjukkan perbaikan dengan keluhan yang sudah berkurang disertai aurikula yang sudah tidak mengalami edema maupun hiperemis.