Kesiapan Pengelola Wisata di Desa Panglungan dalam Penerapan Konsep Sustainable Tourism
Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i3.7426Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan pengelola wisata di Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, dalam penerapan konsep Sustainable Tourism pada Ekowisata Hutan Mendiro. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi lapangan melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan menggunakan model interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan pengelola wisata dapat ditinjau melalui empat prinsip keberlanjutan, yaitu ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Pada aspek ekonomi, ekowisata memberikan manfaat langsung bagi masyarakat melalui pendapatan dari pengelolaan berbasis komunitas. Namun, stabilitas pendapatan masih dipengaruhi oleh fluktuasi kunjungan wisatawan. Pada aspek sosial, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata masih rendah akibat minimnya kesadaran dan keterampilan pengelolaan pariwisata. Dalam aspek budaya, ekowisata berperan sebagai media pelestarian nilai budaya lokal, meskipun terdapat ancaman pergeseran nilai akibat arus wisatawan. Pada aspek lingkungan, pengelola menerapkan pembatasan pembangunan di zona konservasi dan program pelestarian lingkungan, namun permasalahan sampah wisatawan masih menjadi kendala. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), pengembangan infrastruktur pendukung, optimalisasi promosi digital, serta peningkatan peran masyarakat agar penerapan sustainable tourism dapat berjalan optimal dan berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat, Ekowisata Hutan Mendiro diharapkan mampu menjadi model pengelolaan wisata berbasis masyarakat yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.