Glaukoma Sekunder pada Pasien Diabetes Mellitus Dengan Katarak Senilis Hipermatur: Laporan Kasus

DOI:

https://doi.org/10.54371/jiip.v8i3.7494

Abstract

Layanan Glaukoma di Rumah Sakit Mata Aravind (India Selatan) melaporkan sekitar 6% dari total kasus glaukoma baru ditemukan setiap tahunnya, dan didominasi dengan glaukoma akibat lensa. Studi di RSUP Dr. M. Djamil Padang melaporkan bahwa sebesar 71,4% pasien diabetes mellitus tipe 2 mengalami glaukoma sekunder. Glaukoma sekunder terjadi sebagai akibat dari kondisi yang didapat. Peradangan memainkan peran penting dalam perkembangan glaukoma sekunder pada katarak hipermatur. Kebocoran bahan lensa, termasuk protein dan lipid, ke dalam bilik mata depan menginduksi respon inflamasi yang selanjutnya dapat menghambat aliran keluar aqueous humor. pentingnya operasi katarak yang tepat waktu dapat secara efektif mengurangi risiko berkembangnya glaukoma sekunder dan meningkatkan hasil penglihatan bagi individu yang terkena glaukoma. Disajikan sebuah laporan kasus pada laki-laki 63 tahun dengan komorbid diabetes mellitus yang mengeluhkan pengelihatan kedua mata buram terutama pada mata kiri disertai dengan mata perih jika terkena cahaya matahari dan melihat lingkaran ditepi sinar lampu. Visus jauh OD 1/60 dan OS 1/300. Ditemukan disfungsi kelenjar meibom ODS derajat 1, lapang pandang OS tidak dapat dinilai, konjungtiva bulbi ODS transparan, arcus senilis ODS positif, bilik mata depan OS dalam, refleks cahaya ODS direk dan indirek positif, lensa ODS keruh menyeluruh, namun lensa OS disertai dengan fibrotik kapsul anterior, shadow test ODS negatif. Hasil pemeriksaan tonometri TIO OD dan OS masing-masing 19 mmHg dan 42 mmHg. Refleks fundus negatif. Pemeriksaan funduscopy tidak dapat dinilai karena kekeruhan lensa.

Published

2025-03-11

How to Cite

Glaukoma Sekunder pada Pasien Diabetes Mellitus Dengan Katarak Senilis Hipermatur: Laporan Kasus. (2025). JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 8(3), 3410-3416. https://doi.org/10.54371/jiip.v8i3.7494