Redesain Pembinaan Jemaat dalam Budaya Digital

Authors

  • Berton Bostang Hamonangan Silaban Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Indonesia
  • Juliana Waruwu Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Indonesia
  • Ronald Patiar Hutabarat Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Indonesia
  • Eko Yan Putra Siahaan Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Indonesia
  • Agustina Hutagalung Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54371/jiip.v8i7.8523

Abstract

Artikel ini membahas urgensi pemuridan dan penginjilan dalam konteks budaya digital masa kini. Di tengah derasnya arus informasi dan perubahan sosial, gereja ditantang untuk menafsir ulang praktik pemuridan agar tetap relevan, kontekstual, dan transformatif. Pemuridan sejati tidak hanya berakar dalam pengajaran teologis, tetapi diwujudkan melalui pelayanan pribadi yang berlandaskan relasi dan kasih. Pendekatan ini menekankan pentingnya persiapan rohani, komunikasi yang relasional, dan penginjilan yang kontekstual. Kajian ini menelusuri akar historis pemuridan sejak gereja mula-mula hingga gereja kontemporer, termasuk tantangan serta inovasi digital yang mempengaruhi strategi pemuridan. Melalui studi kasus dari gereja lokal, makalah ini menunjukkan bahwa model pemuridan berbasis relasi dan integrasi teknologi dapat menghasilkan transformasi iman dan memperkuat komunitas gereja. Dengan demikian, gereja masa kini perlu menerapkan pendekatan hybrid, lintas generasi, dan kepemimpinan yang meneladani Kristus agar pemuridan tetap berdampak dalam era digital.

Published

2025-07-05

How to Cite

Silaban, B. B. H., Waruwu, J., Hutabarat, R. P., Siahaan, E. Y. P., & Hutagalung, A. . (2025). Redesain Pembinaan Jemaat dalam Budaya Digital. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 8(7), 7577-7583. https://doi.org/10.54371/jiip.v8i7.8523