Strategi Komunikasi Krisis di Era Digital: Respons Merek “Portee” terhadap Krisis Reputasi di Media Sosial

Authors

  • Andini Paramesti Chandra Dewi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Indonesia
  • Dyva Claretta Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54371/jiip.v8i8.8947

Abstract

Penelitian ini membahas strategi komunikasi krisis yang diterapkan oleh Portee Goods, sebuah merek sepatu lokal asal Bandung, dalam merespons tuduhan plagiarisme di media sosial. Fenomena ini menjadi menarik karena Portee memilih untuk mempertahankan gaya komunikasi yang satir dan nyeleneh, tanpa klarifikasi terbuka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam terhadap empat informan dari tim internal Portee. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi Portee tidak mengikuti pendekatan rebuild dalam kerangka Situational Crisis Communication Theory (SCCT), melainkan cenderung menggunakan pendekatan reducing offensiveness dalam kerangka Image Repair Theory (IRT). Respons yang dipilih tidak meredakan krisis secara langsung, namun dimanfaatkan sebagai momentum untuk meningkatkan brand awareness. Penelitian ini menyimpulkan bahwa di era digital, krisis dapat dikelola sebagai peluang visibilitas merek jika ditangani dengan konsisten terhadap identitas komunikasi yang telah dibangun. Temuan ini relevan bagi merek lokal yang ingin tetap autentik di tengah tekanan publik digital.

Published

2025-08-03

How to Cite

Dewi, A. P. C. ., & Claretta, D. (2025). Strategi Komunikasi Krisis di Era Digital: Respons Merek “Portee” terhadap Krisis Reputasi di Media Sosial. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 8(8), 9063-9069. https://doi.org/10.54371/jiip.v8i8.8947