Campur Kode dan Alih Kode Tuturan Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SMKN 1 Ukui
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i9.9251Abstract
Penelitian ini mengkaji fenomena campur kode dan alih kode yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar di SMKN 1 Ukui. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk tuturan guru yang mencerminkan penggunaan lebih dari satu ragam bahasa. Data diperoleh melalui observasi dan perekaman interaksi guru-siswa di kelas XI TKRO A dan XII TKJ A. Hasilnya menunjukkan bahwa campur kode ke dalam, seperti penggunaan bahasa daerah dalam frasa atau klausa, dan campur kode ke luar, yaitu penggunaan bahasa asing seperti bahasa Inggris, sering muncul dalam komunikasi kelas. Begitu pula dengan alih kode, yang terjadi baik antar dialek maupun antara bahasa Indonesia dan bahasa asing. Faktor penyebabnya meliputi penyesuaian peran sosial, keberadaan partisipan lain, dan upaya memperjelas makna. Studi ini menyimpulkan bahwa meskipun campur dan alih kode bisa mempermudah penyampaian pesan, penting bagi guru untuk tetap mengedepankan penggunaan bahasa Indonesia yang baku agar proses pembelajaran tetap terarah dan profesional.