Fast Beauty dalam Komunitas OHMYBEAUTYBANK (Studi Netnografi pada Media Sosial X)

Abstract

Industri kecantikan Indonesia mengalami perkembangan pesat sejak tahun 2022, yang ditandai dengan meningkatnya produksi dan peluncuran produk kecantikan dalam waktu singkat untuk memenuhi permintaan pasar, terutama dari kalangan generasi muda. Fenomena ini dikenal sebagai fast beauty, yaitu strategi peluncuran produk secara masif dan cepat dengan siklus produksi yang relatif singkat. Meskipun menawarkan keberagaman produk, praktik ini menimbulkan dampak negatif seperti overclaim, eksploitasi, isu keberlanjutan, dan budaya konsumtif. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana interaksi dalam komunitas virtual OHMYBEAUTYBANK di media sosial X membentuk makna kolektif mengenai fenomena fast beauty. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Netnografi menurut Kozinets, serta teknik pengumpulan data berupa observasi partisipatoris, dan wawancara kepada empat anggota komunitas OHMYBEAUTYBANK. Dengan menggunakan teori interaksi simbolik dari George Herbert Mead dan Herbert Blumer, hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi simbolik dalam komunitas, seperti unggahan, diskusi, dan kutipan, membentuk pemaknaan terhadap simbol-simbol seperti massive production, over-budget marketing strategy, overclaim product, dan sustainability issue. Temuan juga menunjukkan adanya respons kritis sebagian anggota yang menunjukkan kecenderungan untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk kecantikan bahkan terdapat gerakan digital untuk memboikot brand tertentu yang dinilai berkontribusi secara siginifikan terhadap praktik fast beauty. Penelitian ini menegaskan bahwa komunitas virtual memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran dan perilaku kolektif terhadap praktik fast beauty di media sosial.