Analisis SWOT Penggunaan Biodiesel pada Mesin Kapal Perang Republik Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i12.9786Abstract
Transisi menuju energi hijau dalam sektor pertahanan maritim menjadi salah satu agenda strategis global. Penerapan biodiesel pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) merupakan langkah penting dalam mendukung kebijakan nasional kemandirian energi dan konsep Green Navy. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor internal dan eksternal yang memengaruhi penggunaan biodiesel pada sistem permesinan KRI melalui pendekatan Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT). Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan penyebaran kuesioner skala Likert (1–5) kepada 16 responden yang terdiri atas teknisi dan perwira mesin KRI. Data diolah menggunakan Microsoft Excel dengan perhitungan skor total hasil perkalian antara bobot dan rata-rata skor setiap subfaktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kekuatan utama adalah efisiensi teknis mesin dan kemampuan produksi biodiesel dalam negeri (S3 = 0,800), sedangkan kelemahan dominan mencakup penyumbatan filter dan kestabilan oksidasi bahan bakar (W2 & W3 = 0,606). Dari sisi eksternal, peluang tertinggi terletak pada dukungan kebijakan energi nasional (O2 = 0,562), sedangkan ancaman terbesar berasal dari peningkatan beban perawatan dan risiko operasional jarak jauh (T2 = 0,738; T3 = 0,688). Hasil sintesis menempatkan posisi strategis pada kuadran ST, artinya TNI Angkatan Laut perlu memanfaatkan kekuatan internal untuk mengatasi ancaman eksternal. Temuan ini memiliki implikasi langsung terhadap kebijakan energi pertahanan dan pendidikan nasional, di mana hasil SWOT dapat dijadikan model pembelajaran berbasis riset untuk membangun literasi energi strategis bagi perwira dan mahasiswa teknik pertahanan.







