Anarkisme dalam Film “Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas”
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i12.9884Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan representasi tindakan anarkisme individual berdasarkan teori Max Stirner dalam film “Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas.” Fokus analisis diformulasikan ke dalam tiga aspek utama, yaitu bentuk perlawanan terhadap otoritas, upaya pembebasan diri, serta penolakan terhadap konformitas yang diwujudkan melalui dialog dan tindakan para karakter. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menganalisis tema-tema anarkisme dikonstruksi dalam narasi film. Analisis ini tidak hanya memberikan perspektif baru mengenai representasi anarkisme di media film, tetapi juga menyoroti peran sinema sebagai medium yang efektif menyampaikan kritik sosial dan membangkitkan kesadaran penonton mengenai pentingnya keadilan sosial. Penelitian menunjukkan bahwa film tersebut secara kritis merepresentasikan perlawanan terhadap struktur sosial yang dianggap represif, sekaligus menekankan nilai kebebasan personal. Dari total 26 data yang dianalisis, mengungkap aspek perlawanan terhadap otoritas muncul dalam 7 data, tema pembebasan diri mendominasi dengan 12 data, dan penolakan terhadap konformitas tercatat dalam 7 data. Penelitian ini menunjukkan tindakan anarkis dalam film berfungsi ganda: tidak hanya sebagai bentuk protes terhadap norma-norma sosial yang mengikat, tetapi juga sebagai sarana mengeksplorasi dan memahami makna kebebasan individu serta pencarian autentisitas dalam kehidupan manusia. Film ini berhasil menjadi medium yang powerful dalam menyampaikan pesan kritik sosial.







