Mengintegrasikan Iman dan Ilmu: Telaah Filosofis Pendidikan Islam dalam Menjawab Tantangan Postmodernisme
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i12.9972Abstract
Artikel ini membahas integrasi ilmu dan iman dalam pendidikan Islam sebagai jawaban atas tantangan posmodesnisme atau pengetahuan kontemporer yang ditandai dengan sekularisasi ilmu, krisis etika teknologi, dan fragmentasi kurikulum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji secara filosofis landasan ontologi, epistemologi, dan aksiologi pendidikan Islam serta implikasinya terhadap model kurikulum integratif. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan analisis kualitatif-deskriptif terhadap karya-karya klasik (al-Ghazali, Ibn Khaldun, al-Faruqi, al-Attas, Fazlur Rahman) serta literatur kontemporer (2015–2025). Hasil kajian menunjukkan bahwa filsafat pendidikan Islam menempatkan tauhid sebagai prinsip integrasi ilmu dan iman, mengakui wahyu, akal, dan pengalaman sebagai sumber pengetahuan, serta mengarahkan ilmu pada kemaslahatan (maslahah). Implementasi praktis meliputi kurikulum tematik-integratif, pedagogi berbasis adab, dan literasi etika teknologi. Kesimpulannya, integrasi ilmu dan iman diperlukan untuk membangun pendidikan Islam yang holistik, berorientasi pada pembentukan akhlak, spiritualitas, dan tanggung jawab sosial.







