Pentingnya Mengoptimalkan Peran Intelijen Maritim TNI Angkatan Laut Guna Menangkal Ancaman Asimetris di Laut Natuna Utara
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i12.9983Abstract
Keamanan maritim Indonesia di kawasan Laut Natuna Utara menghadapi dinamika ancaman yang semakin kompleks, tidak hanya bersifat konvensional tetapi juga asimetris, seperti aktivitas maritime militia, riset ilegal, dan praktik Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing. Kondisi ini menuntut optimalisasi peran intelijen maritim TNI Angkatan Laut (TNI AL) sebagai garda terdepan dalam sistem pertahanan maritim nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapabilitas, tantangan, dan strategi penguatan intelijen maritim TNI AL dalam menghadapi ancaman asimetris di wilayah tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus strategis, mencakup wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumen kebijakan. Data dianalisis menggunakan perangkat NVivo untuk pemetaan tematik dan metode Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) guna mengidentifikasi posisi strategis organisasi. Hasil penelitian menunjukkan tiga isu utama, yaitu lemahnya interoperabilitas kelembagaan antarinstansi, keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi deteksi modern, serta belum adanya kebijakan intelijen maritim yang secara spesifik mengatur penanganan ancaman asimetris. Berdasarkan hasil analisis SWOT yang menempatkan posisi intelijen maritim TNI AL pada kuadran Weakness–Threats (WT), strategi yang direkomendasikan adalah defensif-adaptif melalui pembentukan pusat komando intelijen terpadu, integrasi sistem deteksi real time, peningkatan kompetensi SDM, dan modernisasi teknologi untuk memperkuat ketahanan serta kedaulatan maritim Indonesia di Laut Natuna Utara.







