Implementasi Kesenian Tradisional Ajhing: Upaya Pendidikan dan Pelestarian Budaya di Era Modern

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk merumuskan masalah mengenai bagaimana pertunjukan seni Ajhing dapat berfungsi sebagai media pendidikan dan pelestarian budaya di kalangan generasi muda, serta faktor-faktor yang mempengaruhi minat mereka terhadap kesenian tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dengan pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan dokumentasi di Kepulauan Kangean. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertunjukan Ajhing tidak hanya mengandung nilai hiburan, tetapi juga berperan penting dalam menyampaikan kearifan lokal dan pendidikan moral kepada penonton. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap pertunjukan, seperti gotong royong, rasa hormat kepada orang tua, serta semangat kebersamaan, menjadikan Ajhing sebagai sarana efektif dalam menanamkan karakter positif pada generasi muda. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa minat generasi muda terhadap Ajhing mulai menurun akibat pengaruh budaya populer dan kemajuan teknologi yang membuat mereka lebih tertarik pada hiburan modern. Oleh karena itu, disarankan agar pihak terkait, seperti pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan komunitas seni, bekerja sama dalam menyusun program pelestarian yang inovatif, seperti pelatihan, festival budaya, serta integrasi kesenian Ajhing ke dalam kurikulum sekolah. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan budaya lokal, sehingga pertunjukan Ajhing tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman.