Pengembangan Model Pengelolaan Pendidikan Karakter di Sekolah: Haruskah Belajar dari Jepang?
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v5i9.915Abstract
Penelitian ini membahas terkait dengan pengembangan model pengelolaan pendidikan karakter di Sekolah. Melalui telaah pemahaman secara tekstual dan kontekstual. Permasalahan yang ada dijawab melalui penelitian kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada era globalisasi sekarang ini lemahnya karakter bangsa dirasakan pada tata kehidupan masyarakat yang berubah. Sikap individualisme yang semakin marak menyebabkan berkurangnya rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar karena lebih mementingkan kepentingan pribadi. Sikap tersebut tentunya sangat bertentangan dengan budaya di Indonesia, yang selalu menjunjung tinggi nilai kebersamaan. Bentuk lain dari rusaknya karakter bangs akita adalah menjamurnya sikap Hedonisme. Sikap ini mendorong seseorang melakukan kegiatan yang menghabiskan uang dan waktu untuk berfoya-foya. Dampak serius dari globalisasi lainnya adalah Sekularisme karena memisahkan urusan dunia dengan agama, masyarakat menganggap bahwa urusan agama sebagai ritual yang bertentangan dengan kesenangan dunia. Selanjutnya adalah konsumerisme yakni menggunakan uang demi membeli barang yang tidak diperlukan. Semua ekses negatif tersebut harus diatasi dengan sungguh-sungguh agar masyarakat memiliki kesungguhan dalam menumbuhkembangkan karakter dan budaya asli Indonesia. Guna mendapatkan model-model penanaman nilai karakter, kita perlu belajar dari bangsa-bangsa yang telah berhasil membangun karakter yang kuat. Satu di antaranya adalah Bangsa Jepang.